KHUTBAH IDUL FITHRI 1432 H:
RAMADLAN BULAN REFORMASI DIRI DAN SOSIAL
Oleh: H. Ahmad Ahid, Lc. MSI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء وإمام المرسلين محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين وتابعي التابعين و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذي لا نبي ولا رسول بعده. أما بعد ...
فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله حق التقوى لقوله تعالى: يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang berbahagia …
Puji dan syukur kita haturkan ke hadhirat Allah SWT atas kenikmatan yang begitu besar yang kita rasakan di pagi ini, kenikmatan kemenangan setelah satu bulan melawan nafsu. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW, para sahabat dan para tabi’in dan tabi’ittabi’in hingga hari akhir.
Kaum muslimin yang berbahagia …
Tidak lupa, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam arti yang sesungguhnya, yaitu perasaan takut kepada Allah SWT untuk melakukan perbuatan yang melanggar aturanNya, dimanapun dan kapanpun kita berada.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang berbahagia …
Pagi ini kita memiliki perasaan yang sama, yakni gembira. Gembira bukan karena banyak makanan di rumah kita, bukan karena uang kita lebih dari cukup atau bukan pula karena pakaian kita baru. Tapi kita gembira karena berada dalam kesucian jiwa, kebersihan hati setelah melaksanakan ibadah Ramadlan. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ وَسَنَنْتُ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِحْتِسَابًا خَرَجَ مِنَ الذُّنُوْبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
Allah yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi mewajibkan puasa Ramadlan dan aku mensunnahkan shalat malam harinya. Barangsiapa puasa Ramadlan dan shalat malam dengan mengharap ridha Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang dilahirkan ibunya (HR. Ahmad).
Karena itu seharusnya kita pun bersedih karena Ramadlan yang sudah berlalu belum kita jalani ibadah di dalamnya dengan penuh kesungguhan, banyak di antara kita yang berpuasa hanya tidak makan dan tidak minum, shalat tarawih hanya mengejar jumlah rakaat tanpa kekhusyuan, tilawah Al-Qur’an yang hanya mengejar target khatam tanpa berusaha memahaminya sampai begitu sayang kita kepada harta sehingga tidak mau bersedekah atau hanya sedikit sedekah harta yang kita keluarkan dibandingkan dengan banyaknya harta yang kita miliki. Padahal belum tentu tahun depan Ramadlan bisa kita dapati lagi karena mungkin saja umur kita tidak sampai pada Ramadlan tahun depan sebagaimana hal itu dialami oleh orang tua kita, saudara-saudara, teman dan jamaah kita hingga tokoh-tokoh kita yang sudah lebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT, karenanya kita doakan mereka yang sudah mendahului kita semoga diampuni dosa-dosa mereka, diluaskan kubur mereka dan dimasukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan oleh Allah SWT.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang berbahagia …
Ramadlan yang baru saja kita lewati menyisakan banyak sekali pelajaran dan hikmah. Di antara hikmah yang dapat kita ambil dari Ramadlan adalah bahwa Ramadlan adalah bulan untuk mereformasi diri dan sosial.
Kaum muslimin dimuliakan Allah …
Ramadlan tahun ini menjadi sangat penting artinya bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Saat mereka menghadapi problem sosial politik yang membelenggu kebebasan berpendapat, berpikir dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan ekspresi dan aktualisasi keimanan mereka. Maka muncullah gejolak reformasi menuntut pemerintahan yang baik di suarakan oleh kaum muslimin di belahan dunia Islam. Mulai dari Tunisia, Mesir, Yaman, Libya, Suria dan negara-negara muslim lain, bahkan menginspirasi ke beberapa negara Asia dan Eropa. Ini artinya bahwa kesadaran kaum muslimin untuk merubah nasib mereka mulai tumbuh. Kesadaran ini semakin tumbuh subur dan berkembang saat mereka memasuki bulan yang mulia, Bulan Ramadlan. Bagi mereka, Ramadlan adalah bulan untuk mereformasi diri sebagai modal untuk mereformasi sosial dan politik.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang berbahagia …
Reformasi diri yang dimaksudkan di sini adalah upaya membangun kembali makna ta’abbud kita kepada Allah SWT. Dengan Ramadlan, kita kembali diingatkan untuk kembali kepada Allah SWT dengan ibadah yang baik dan benar. Ibadah yang baik adalah ibadah yang ikhlas kepada Allah SWT tanpa tercampuri oleh kesyirikan sedikitpun, sedangkah ibadah yang benar adalah ibadah yang dilaksanakan sesuai dengan aturan, tata cara dan petunjuk Rasulullah SAW.
Kaum muslimin yang berbahagia …
Tujuan ibadah adalah terbentuknya kedekatan hamba kepada Tuhannya dan momentum Ramadlan merupakan saat-saat terbaik untuk membangun kedekatan diri kepada Allah SWT. Kedekatan itu dibentuk oleh perasaan bahwa Allah SWT bersamanya dan melihatnya dalam setiap desah nafasnya, duduk dan berdirinya, bangun dan tidurnya, gerak-gerik dan tingkah lakunya. Sehingga dengan tumbuhnya perasaan seperti ini, kita tidak berani untuk melakukan perbuatan yang membatalkan puasa meskipun tidak ada seorangpun bersama kita. Padahal, makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum adalah halal, berkumpul dengan istri juga halal, tetapi Allah SWT melarang kita untuk melakukannya selama kita berpuasa. Bagaimanakah dengan makanan, minuman dan wanita yang tidak halal?
Kaum muslimin yang dirahmati Allah …
Secara lebih luas, perasaan seperti jika tertanam kuat dalam diri kita, maka kita akan selalu berhati-hati dan waspada dalam bertindak, apakah yang kita lakukan sesuai dengan aturan dan kehendak Allah ataukah tidak. Inilah yang pernah ditanyakan oleh Ubai bin Ka’ab kepada Umar bin Khaththab. “Tahukan kamu apa itu takwa?”. Umar bin Khaththab menjawab: “Aku tidak tahu”. Ubai bin Ka’ab bertanya lagi: “Pernahkah kamu melewati jalan yang penuh dengan duri?”. Umar bin Khaththab menjawab: “Pernah”. Ubai bin Ka’ab bertanya: “Apa yang kau lakukan?”. Umar bin Khatththab menjawab: “Aku harus selalu berhati-hati”. Ubai bin Ka’ab menjelaskan: “Itulah takwa”.
Inilah hakikat ketakwaan itu, sehingga Rasulullah SAW berpesan kepada kita untuk senantiasa bertakwa di manapun kita berada, sebab dunia tidak pernah sepi dari duri fitnah, baik fitnah harta, tahta ataupun wanita. Rasulullah SAW bersabda:
اتق الله حيثما كنت
Artinya: Bertakwalah kamu kepada Allah di mana kamu berada
Allah SWT dalam Surat at-Taghabun ayat 14 dan 15 sudah memberikan peringatan kepada kita agar hati-hati dan waspada menghadapi fitnah-fitnah tersebut. Allah SWT berrfirman:
ﭽ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﭼ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya sebagian dari istri-istrimu dan anak-anakmu adalah musuh bagimu, maka berhati-hatilah kepada mereka, jika kamu memaafkan, berlapang dada dan meminta ampunan, sesunggunnya Allah maha pemberi ampunan dan maha kasih sayang. Bahwasanya harta-hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah dan di sisi Allah pahala yang besar.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah …
Ketika kedekatan diri kepada Allah sudah terjalin baik selama Ramadlan, maka janganlah kita rusak dengan melakukan dosa dan kemaksiatan. Sungguh hanya orang-orang fasiklah yang melakukan kerusakan setelah kebaikan, pengrusakan setelah perbaikan, penghancuran setelah pembangunan. Mereka sombong dan tidak mau sadar atas perbuatan yang dilakukan bahkan mencari pembenaran-pembenaran atas perbuatan yang dilakukan. Allah SWT menggambarkan tingkah polah mereka dalam al-Qur’an:
ﭽ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭼ
Artinya: Dan ketika dikatakan kepada mereka, kemarilah Rasulullah akan memintakan ampun untuk kalian, mereka memalingkan kepala mereka dan kamu lihat mereka menentang dengan kesombongan. Baik mereka telah kamu mintakan ampunan atau belum, Allah tidak mengampuni mereka, sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang fasik.
Jama’ah Shalat Idul Fithri yang berbahagia …
Dari ayat di atas, dapat diketahui bahwa Allah SWT tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang fasik. Mereka tidak akan diberikan bimbingan dan arahan kepada kehidupan yang lebih baik, kecuali kekosongan jiwa, kekeringan hati dan kebimbangan hidup, karena diri mereka jauh dari Allah SWT. Allah SWT berfirman:
ﭽ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾ ﯿ ﰀ ﰁ ﰂ ﰃ ﰄ ﰅ ﰆ ﰇ ﰈ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭼ طه: ١٢٤ – ١٢٦
Artinya: Dan barang siapa yang berpaling dari berdzikir kepadaku maka baginya kehidupan yang susah dan Kami akan bangkitkan ia di hari kiamat dalam keadaan buta. Ia berkata, ya Allah kenapa Engkau bangkitkan aku dalam keadaan buta padahal dulu aku bisa melihat. Allah menjawab, begitulah telah datang kepadamu ayat-ayatku dan kamu melupakannya dan begitulah pula dilupakan hari ini.
Ayat ini menggambambarkan kepada kita kehidupan orang-orang yang lupa kepada Allah, tidak pernah berdzikir kepadaNya. Kehidupan mereka tidak bahagia meskipun bergelimang harta, bahkan saat dibangkitkan nanti di yaum al-Makhsyar, mereka dalam keadaan buta padahal mereka bisa melihat saat di dunia. Di samping itu, Allah juga akan mengirimkan adzabNya di dunia hingga memasukkannya kepada adzab yang sebenarnya di akhirat. Allah SWT berfiman:
ﭽ ﭫ ﭬﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭼ الجن: ١٧
Artinya: Barang siapa yang berpaling dari dzikir kepada Tuhannya, ia akan dimasukkan ke dalam adzab yang berat.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang berbahagia …
Memperhatikan kondisi masyarakat dan negara yang tidak menentu saat ini kita harus mawas diri dan selalu introspeksi diri, apakah semua yang terjadi karena kefasikan masyarakat dan pemimpin negeri ini. Perlu kita ketahui, setelah bencana-bencana yang dikatakan sebagai bencana alam yang melanda negeri ini mulai mereda dan itupun belum cukup mampu menyadarkan manusia, maka Allah menggunakan cara lain untuk memperingatkan manusia. Cara itu adalah menampilkan kebobrokan masyarakat dan para pemimpin negeri ini. Praktik korupsi, suap, ketidakpastian dan ketidakadilan hukum tidaklah hanya merupakan berita yang menghiasi surat kabar dan media masa. Namun, ia adalah realita kehidupan kita. Ia bukanlah banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus dan lain-lain, melainkan potret bencana moral dan mental bangsa.
Kaum muslimin yang berbahagia …
Sungguh bencana moral dan mental lebih dahsyat dari bencana alam. Bencana alam hanya berlangsung beberapa waktu dan mampu direhabilitasi beberapa tahun. Tapi, bencana moral dan mental akan terwariskan kepada generasi berikutnya sepanjang masa dan masa rehabilitasinyapun tidak bisa dihitung dan ditentukan berapa tahunnya.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang dirahmati Allah …
Setelah kita melewati Ramadlan tahun ini, marilah kita tajamkan mata dan hati kita untuk melihat segala peristiwa yang terjadi untuk mengambil pelajaran untuk perbaikan di kemudian hari. Allah SWT sering sekali mengingatkan kita untuk menggunakan mata dan hati kita untuk membaca setiap peristiwa yang terjadi dengan seruan fa’tabiruu ya ulil abshar, Inna fi dzalika la’ibratan li ulil abshar, wama yadzdzakkaru illa ulul albab, innama yatadzkkaru ulul albab dan kalimat-kalimat sejenisnya.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah …
Ruh reformasi yang dihembuskan oleh Ramadlan ke dalam diri kita, mari kita kelola dan kita kembangkan dan lebarkan jangkauannya menjadi reformasi sosial dan sampai ke politik agar kita bisa merasakan kebahagian hidup yang hakiki, di dunia hingga ke akhirat. Allah SWT telah menjanjikan kebahagian itu dalam al-Qur’an:
ﭽ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭼ الأعراف: ٩٦
Artinya: Dan seandainya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, maka pasti kami bukakan kepada mereka keberkahan-keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan, maka kami berikan balasan atas apa yang mereka lakukan.
Marilah di akhir khuthbah Idul Fithri ini, kita panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk melakukan reformasi diri dan reformasi sosial dan membimbing langkah-langkah kita menuju jalan yang diridlaiNya.
اللهم صل على محمد وعلى آله وصحبه وسلم. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اللهم إنا نسألك رضاك والجنة ونعوذ بك من سخطك والنار. اللهم إنا نسألك التقى والعفاف والغنى. اللهم أعز الإسلام والمسلمين ودمر أعداءك أعداء الدين وأهلك الكفرة والمشركين. اللهم انصر إخواننا المجاهدين في كل مكان. اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى إلِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ. اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يخافك ولا يَرْحَمُنَا. اَللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمِ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشبَعُ وَمِنْ دُعَاءِ لاَيُسْمَعُ. ربنا تقبل منا صيامنا وصلاتنا وركوعنا وسجودنا وخشوعنا وسائر أعمالنا. ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العلمين وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته